Senantiasa mengisi ruhiyah kita dengan spirit baru, ruh baru merupakan hal yang penting bagi para kader. Dengan demikian kader bisa selalu mempunyai inovasi dalam dakwah, mempunyai semangat juang yang akan selalu berada dalam keadaan kondisi prima. Hal ini tentu akan berdampak sangat positif untuk kelangsungan dakwah di negeri ini.
Salah satu cara mengisi spirit baru kita adalah dengan mengingat Allah.
Umar bin Abdul Aziz r.a. selalu mengingat Allah di setiap malam. Bahkan menurut riwayat dari istrinya, beliau beristighfar sembari menangis hingga tertidur. Kemudian beliau terbangun dan berdzikir kembali sembari menangis dan tertidur kembali. Begitu terus yang beliau lakukan hingga menjelang subuh.
Ikhwah fillah, Umar bin Abdul Aziz melakukan hal yang demikian karena beliau sangat merasa akan takut terhadap Allah. Merasa tidak akan sanggup menjalankan amanah yang beliau emban tanpa pertolongan dari – Nya. Merasa takut apabila beliau tidak menjalankan amanah dengan sebaik – baiknya. Merasa sangat membutuhkan diri – Nya sebagai pembimbing dalam hidup. Sehingga beliau selalu mengisi ruh beliau dengan ruh yang baru. Ruh yang diwarnai oleh shibgotullah. Ruh yang terisi oleh dzikir terhadap Allah.
Sementara kita para kader sudah sepatutnya selalu mengisi ruh kita dengan semangat baru. Mengingat amanah yang kita emban tidaklah sama dengan saudara kita pada umumnya. Amanah di jalan dakwah tidaklah ringan. Ingat akhi, jalan dakwah itu berat. Bahkan sangat berat. Akan tetapi, menapaki jalan dakwah adalah pembuktian janji kita terhadap Allah dan rasul – Nya. Merupakan kewajiban kader untuk menunaikan amanah dakwah. Sehingga kita selalu membutuhkan spirit baru, ruh baru, yang senantiasa menyertai dan mengisi diri kita dalam berdakwah.
Oleh karena itu ikhwah fillah, lakukanlah dzikir rutin tiap pagi dan petang. Selalu basahi lidahmu dengan asma – Nya. Jadikan qalbu – qalbu ini selalu terpaut pada – Nya. Selalu isi ruh kita. Perbaharui iman kita. Tingkatkan seluruh aktivitas ibadah dan dakwah kita, sebagai bukti janji yang telah kita ucapkan di dalam rahim. Innallah ma’ana.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar