Rabu, 09 Maret 2011

Berguru Kepada "Telinga" Panci.

Pernahkah kita membayangkan andai saja "telinga" panci hanya ada sebelah? Bukan dua seperti biasanya. Bukanlah mustahil panci tersebut bisa kita angkat, namun pastilah ada efek samping. Bisa jadi miringlah pancinya bahkan bisa tumpah isinya.

"Telinga" panci mungkin bagi kita hal sepele. Hal kecil, namun tidak kita pungkiri itu hal yang penting dalam mengangkat panci. Mengapa "telinga" panci ada dua tidak hanya satu? Bukan sekadar agar terlihat simetris, tetapi juga untuk menguatkan, memberi bantuan maksimal bukan sekadar basa-basi, dan dua bukan untuk menambah beban tetapi untuk menambah kekuatan panci itu sendiri.

Sama halnya dengan "telinga" panci, siapapun diri kita tak akan merasa berhasil bila hanya sendirian. Kita mungkin penuh ide, gagasan, strategi, dan luas pemikiran, tetapi ketahuilah kawan kita tetap membutuhkan orang lain untuk menjadi partner kita.

Belajar pada "telinga" panci, kita melihat adanya keserasian, keseimbangan, saling menguatkan, dan saling membutuhkan. Bagaimana agar kita pun dapat menemukan partner yang demikian? Bagaimana agar relasi hubungan yang terjalin dapat menguat dan saling menguatkan? Yuk kita belajar dari sepasang "telinga" panci.
  1. "Telinga" panci yang copot sebelah, kemudian diganti dengan "telinga" dari jenis panci yang lain. Dipaksa dan dipasang seerta difungsikan pada panci tersebut pastilah terasa janggal dan tak elok kiranya. Karena memang bukan dari jenis yang sama. Besar sebelahkah atau tidak pada tempatnya, atau tidak sama kuat menahan beban dan sebagainya dapat menimbulkan masalah nantinya. Entah merusak panci itu sendiri atau malah jadi bubar kembali karena pasangannya segera "berpisah". Maka begitu pula dalam hidup kita. Pastikan partner sukses kita memiliki visi yang sama, dengan semangat dan tujuan yang sama. Jangan asal pilih untuk hasil kerja yang maksimal. Pastikan mereka adalah orang yang kita percayai dan memiliki kesamaan setidaknya dalam sebuah tujuan.
  2. Bagi beban! Ini sebabnya mengapa "telinga" panci itu ada dua, agar bisa menahan beban. Pertner sukses kita adalah yang dapat dan bersedia mengerjakan tugas dengan adil dan konsisten dengan bagian yang jadi tanggungjawabnya. Buat kesepakatan dan arahan yang jelas agar tidak terjadi kesalahpahaman dan kesalaharahan ke depannya. Tetap saling berusaha mengerjakan yang terbaik tanpa merasa diri ini lebih baik. Saling berkesinambungan dan menjaga. Ingat kawan. bekerja sama tidak hanya sekadar sama-sama bekerja tetapi jauh lebih dalam dari itu.
  3. Sejajarkan posisi kita. Tidak ada dua "telinga" panci yang tidak sama tinggi. Keberadaan yang sejajar membuatnya mampu melaksanakan tugasnya sebagaimana mestinya. Meski mungkin kita adalah pemimpin, tempatkan diri kita untuk sejajar dengan pertner kita. Tidak ada supremasi dalam kerjasama. Jika saat ini kita berada dalam posisi yang lebih tinggi dari seharusnya, sejajarkan segera! Akan sedikit sekali manfaat yang kita temukan dari kondisi "tinggi sebelah".
Terapkan ketiga ilmu panci tadi dalam menjalin hubungan kita dengan partner kita, dan jangan pernah lupa sediakan diri kita untuk menjadi patner pula bagi orang lain. Ada banyak pihak di sekitar kita yang butuh rekanan seperti kita dalam hidup mereka. Jalinlah kerjasama positif, karena selalu ada peluang lebih besar untuk mencapai tujuan bila dikerjakan bersama-sama dengan bekerjasama.

*/Diambil dan ditulis ulang dengan pelbagai pengubahan dari ESQ magazine Oktober 2008.

1 komentar:

  1. COMING SOON GRATISS FREEBET ANGPAO TAHUN BARU IMLEK & VALENTINE 2021

    KUNJUNGI FREECHIP SITUS SLOT ONLINE TERMURAH DAN TERPECAYA DAN MASIH BANYAK PERMAINAN CASINO LIVE POKER CEME SABONG AYAM DAN PERMAINAN LAIN SERUNYA !! TENTUNYA EVENT BONUS PROMO SETIAP BULAN NYA YANG MANTAPPP ^^

    CLAIM SEKARANG WA : >> +62 819-1005-3031 <<
    CS 24jam Online
    JANGAN SAMPAI KEHABISAN !!

    SEHAT SELALU UNTUK KITA SEMUA ...ALWAYS THANKFULL AND GRATEFULL ^^

    BalasHapus