Demokrasi?
Apa sebenarnya makna dari kata demokrasi?
Betapa sering akhir - akhir ini kata itu terdengar di teling kita namun, apakah kita sudah mengetahui makna dari demokrasi?
Beberapa diantara kita mungkin menganggap demokrasi bukanlah sebuah solusi. Negeri ini tidak akan berkah selama tidak meninggalkan dan masih menganut sistem yang diadopsi dari barat ini. Banyak kalangan yang dengan lantang meneriakkan kalimat, "Tegakkan syari'at islam sekarang juga!!", "Say no to demokrasi!!", dan sebagainya, yang pada intinya mereka menolak diadakan demokrasi dalam menjalankan roda pemerintahan negeri.
Saya bukan berarti tidak setuju dengan kalimat tersebut, tetapi itu juga bukan berarti saya menyetujui hal tersebut. Di era global ini mulai tercipta sebuah zona antara benar salah, antara hitam putih. Zona abu - abu. Betapa banyak permasalahan yang terkadang membuat kita bingung dalam mengambil keputusan. Boleh tidaknya kita bertindak seperti itu, benar salahnya hal yang telah kita lakukan, dan pelbagai hal lain yang tidak kalah membingungkan.
Demokrasi merupakan salah satunya.
Saya tidak menampik bahwa demokrasi memang bukan produk Islam. Demokrasi juga merupakan hasil peranakan dari beberapa pemikir orang barat. Demokrasi juga tidak sama dengan syari'at Islam. Namun saya ingin mengajak anda untuk memikirkan tentang makna demokrasi.
Dahulu ketika masa Orde Lama, Soekarno melaksanakan kepemimpinan Indonesia dengan sikap tiran dan diktator, tetapi beliau menyebut dirinya menjalankan demokrasi yang bernama Demokrasi Terpimpin. Ketika Orde Baru, Soeharto menjalankan roda kepemerintahan selama 32 tahun dengan otoriter. Namun, ia juga masih menyebut dirinya demokratis dengan menjalankan sistem Demokrasi Pancasila. Begitu pula dengan pemimpin - pemimpin lain di seluruh dunia.
Apa hal yang bisa kita ambil? Bahwa dewasa ini demokrasi hanyalah sebuah nama yang akrab di telinga kita tanpa ada makna secara nyata di dunia ini. Betapa begitu banyak negara yang meneriakkan kata demokrasi namun, ia tidak menerapkan secara utuh. Bahkan tidak sama sekali. Dapatkah juga anda menyadari bahwa dengan sistem demokrasi ini pula kita bisa membangun sistem yang memenuhi atau mendekati syari'at? Syaratnya adalah dengan kemenangan dakwah di setiap level, baik individu kemasyarakatan atau pemerintahan.
Mengapa demikian? Karena sesuai dengan fakta yang telah terjadi bahwa demokrasi akan berjalan sesuai dengan pemerintah yang menjalankan. Apabila dakwah berhasil dimenangkan di aspek ini bukan tidak mungkin negara Islam sudah hampir di depan mata. Kita sudah melangkah lebih dekat pada kemenangan Islam.
Namun, apakah demokrasi tidak melawan syari'at? Dalam beberapa sudut pandang Islam sejalan dengan demokrasi, tetapi bukan berarti sama. Diantaranya adalah, adanya wakil - wakil rakyat yang sebagai wadah aspirasi rakyat. Kemudian adanya musyawarah yang juga bagian dari syari'at Islam. Juga rakyat yang mampu untuk menentukan arah negeri ini berjalan juga masih sejalan dengan Islam.
Kalau kita juga melihat situasi saat ini dengan seksama, pikiran yang jernih, maka bukankah demokrasi adalah jalan yang tepat untuk saat ini, untuk periode ini, untuk era ini. Melalui demokrasi kita juga bisa mendapat Indonesia yang adil, sejahtera, dan bermartabat. Tentu bila dijalankan oleh para wakil - wakil yang bersih, peduli, dan profesional.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar