Bismillah Ar Rahman Ar Rahim .
“Ketahuilah bahwa dalam jasad ini ada segumpal daging apabila segumpal daging itu baik maka akan menjadi baik semuanya dan apabila segumpal daging itu jelek maka akan jeleklah semuanya ketahuilah bahwa segumpal daging itu adalah hati.”
Tatkala sebuah ketidakwajaran dianggap sebagai sebuah kewajaran, maka tanyakan hati dan imanmu! Mungkin mereka sedang tidak wajar!
Betapa banyak ketidakwajaran kita anggap sebagai layaknya kewajaran.
Wajarkah tatkala kita tak mengenal saudara se-gedung kita padahal Islam itu saling memperkenalkan dan saling mempersaudarakan?
Wajarkah tatkala kehilangan begitu sering terjadi di tempat kita padahal seharusnya seorang muslim dan tempatnya itu aman dan terpercaya?
Wajarkah tatkala kita membiarkan ketidak-indahan sekre kita padahal ALLAH itu menyukai keindahan?
Wajarkah tatkala ketidak-jujuran terjadi di antara kita padahal tiada iman kala berdusta?
Wajarkah tatkala keterlambatan sering terjadi dalam aktivitas kita padahal dalam salat Dia mengajarkan kedisiplinan?
Wajarkah tatkala kita tertawa atas kemalangan yang menimpa saudara kita padahal muslim itu satu tubuh satu jiwa?
Wajarkah tatkala perdebatan kusir sering terjadi padahal di sanalah terdapat kesia-siaan?
Wajarkah tatkala ghibah mewabah padahal itu bisa memicu fitnah?
Wajarkah tatkala ketidak-wajaran begitu banyak melanda namun kita hanya berdiam diri tanpa memperbaiki?
Sungguh begitu banyak ketidakwajaran dalam hati dan iman ini.
Kutulis untuk pengingat diriku dan kalian saudaraku.
Semoga ALLAH menyadarkan kembali kewajaran kita.
Uhibbukum fillah.
@Sekre KARISMA ITB 19 Oktober 2010
“Ketahuilah bahwa dalam jasad ini ada segumpal daging apabila segumpal daging itu baik maka akan menjadi baik semuanya dan apabila segumpal daging itu jelek maka akan jeleklah semuanya ketahuilah bahwa segumpal daging itu adalah hati.”
Tatkala sebuah ketidakwajaran dianggap sebagai sebuah kewajaran, maka tanyakan hati dan imanmu! Mungkin mereka sedang tidak wajar!
Betapa banyak ketidakwajaran kita anggap sebagai layaknya kewajaran.
Wajarkah tatkala kita tak mengenal saudara se-gedung kita padahal Islam itu saling memperkenalkan dan saling mempersaudarakan?
Wajarkah tatkala kehilangan begitu sering terjadi di tempat kita padahal seharusnya seorang muslim dan tempatnya itu aman dan terpercaya?
Wajarkah tatkala kita membiarkan ketidak-indahan sekre kita padahal ALLAH itu menyukai keindahan?
Wajarkah tatkala ketidak-jujuran terjadi di antara kita padahal tiada iman kala berdusta?
Wajarkah tatkala keterlambatan sering terjadi dalam aktivitas kita padahal dalam salat Dia mengajarkan kedisiplinan?
Wajarkah tatkala kita tertawa atas kemalangan yang menimpa saudara kita padahal muslim itu satu tubuh satu jiwa?
Wajarkah tatkala perdebatan kusir sering terjadi padahal di sanalah terdapat kesia-siaan?
Wajarkah tatkala ghibah mewabah padahal itu bisa memicu fitnah?
Wajarkah tatkala ketidak-wajaran begitu banyak melanda namun kita hanya berdiam diri tanpa memperbaiki?
Sungguh begitu banyak ketidakwajaran dalam hati dan iman ini.
Kutulis untuk pengingat diriku dan kalian saudaraku.
Semoga ALLAH menyadarkan kembali kewajaran kita.
Uhibbukum fillah.
@Sekre KARISMA ITB 19 Oktober 2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar