Kamis, 25 November 2010

Kawan, Inilah Kegelisahan Kami (Muhasabah Series)

Bismillah Ar Rahman Ar Rahim.

Terinspirasi dari obrolan "ringan" antara aku dengan salah seorang saudara perjuanganku petang tadi.

Kawan, inilah beberapa kegelisahan kami.
Tahukah kau kawan, tatkala kami membaca tulisan atau berdiskusi dengan saudara dari 'gerakan' lain, sungguh kawan kami iri dengan mereka yang mampu memiliki apa yang tidak dapat kami miliki. Pemahaman dan landasan dalil yang kuat mengakar pada tiap diri mereka. Sementara kami kawan? Seringkali kami mungkin terlalu 'husnuzhon' sehingga itu membuat kami 'malas' membaca dan sulit mengahapal dalil yang ada. Padahal kami tahu kawan, bahwa tidak mungkin kami dapat memperjuangkan apa yang tidak hati kami pahami, akal kami resapi, dan tubuh kami menjiwai. Namun kawan entah mengapa lagi-lagi rasa malas menggelayuti. Seakan kami lupa kawan, bahwa 'eksekusi' maut senantiasa mengintai kami.

Kawan, inilah kegelisahan kami.
Tahukah kau kawan sebuah perkataan seorang ustaz kita? Di mana dulu beliau pernah berkata, KHAWATIR jikalau Islam yang menang. Khawatir kalau kepemimpinan kami tidak terasa manfaat dan berkahNya, khawatir kalau kepemimpinan kami tidak mampu mengubah menjadi lebih baik adanya, khawatir kalau kepemimpinan kami tidak membawa kebaikan pada akhirnya, khawatir kalau karena kepemimpinan ini justru membuat kami terlena.

Kawan, inilah kegelisahan kami.
Tatkala tiap diri kami begitu mudah tersulut emosi seakan sabar bukanlah bagian dari diri kami. Kami gelisah kawan tatkala kami melihat 'pertikaian' SESAMA muslim yang 'hanya' berbeda jalan, berbeda sudut panjang, berbeda bahasa penyampaian, tetapi SAMA tujuan. Kami gelisah kawan, takut itu malah menuai pertikaian. Padahal ALLAH telah mengikat kita dengan tali persaudaraan yang tiada tandingan yakni KEIMANAN. Namun kawan, inilah yang terjadi. Inilah yang menggelisahkan hati kami.

Kawan, inilah kegelisahan kami. Berharap kegelisahan ini mampu mengantar kami pada yakin yang baru. Bahwa di tiap kegelisahan terdapat secercah harapan. Bahwa di tiap kesulitan ada kemudahan. Bahwa di tiap kemustahilan pasti ada titik peluang.

Hai gelisah pergilah! Hai HAMASAH datang dan bersemailah!

Bandung, 26 November 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar