Selasa, 28 Oktober 2014

Bermula Dari Sini, Kantor Imigrasi. (Serial Perjalanan)

Semua bermula dari sini, kantor imigrasi Jakarta Timur bulan Februari tahun 2012. Lho, emang mau kemana Dho? Ada rencana pergi kemana? Sejujurnya, sampai saat berdiri mengantre pendaftaran paspor pun, aku belum menemukan jawaban dari pertanyaan tersebut. Namun, berawal dari sini segala perjalanan tersebut bermula.

Mengantre di kantor imigrasi ternyata harus sedari pagi. Bagaimana tidak? Satu hari mereka hanya melayani sampai 200 pendaftaran paspor, sementara ketika kantor dibuka pikul 08.00 antrean yang menjulur di depan kantor tersebut sudah sangat panjang. Sayangnya, aku tidak mengetahui hal tersebut sebelumnya. Jadilah hari itu hanya mengambil formulir yang harus diisi dan diserahkan saat pendaftaran nanti. Oh iya, meski (seharusnya) gratis, untuk mengambil formulir ada 'uang terima kasih' kisaran 5-10ribu rupiah.

Sesampainya kembali di rumah, langsung fokus mengisi formulir. Sembari mempersiapkan hal-hal yang harus dibawa. Ada fotokopi KTP, KK, Ijazah, pas foto, dan sebagainya. Materai juga perlu disiapkan.

Keesokan harinya, tidak mau mengulangi kesalahan hari kemarin, berangkat sedari pagi buta menuju kantor imigrasi. AlhamduliLlah, masih dapat antrean. Setelahnya hanya mengantre sampai giliran verifikasi data yang dibawa dan menyerahkannya bersama formulir yang telah diisi. Hari berikutnya, kembali datang untuk foto dan wawancara.

Ketika wawancara, jawablah seperlunya saja. Paling sih ditanya, mau apa buat paspor. Bilang saja untuk jalan-jalan, liburan, atau sejenisnya. Ga sulit selama kita tidak mempersulit. Setelah wawancara, tanda tangan, dan foto, hal selanjutnya yang dilakukan ialah menunggu sekitar 4 hari kerja baru paspor kita selesai.

"Yeay, paspor!" "Akhirnya punya paspor!" Berasa bangga banget punya tanda identitas yang satu ini. Merasa tambah keren, meski tidak mengubah nasib yang tetaplah jomblo.

Biaya pembuatan, sebagaimana diatur pemerintah, hanya sebesar Rp 255.000. Jauh lebih murah daripada meminta jasa calo. Lagipula, membuat paspor sendiri dapat menambah pengalaman dan wawasan. Siapa tau gebetan kamu nanti mau buat paspor, kan bisa kamu ajarin dan temenin. :3

Ya, singkat kata akhir cerita, paspor selesai namun pertanyaan di awal tulisan ini belum terjawab. "Kamu mau pergi kemana?"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar