Kamis, 08 Oktober 2015

Dari Sebelum Remaja Hingga Kepala Dua, Antara Aku dengan XL Axiata.

Bicara jaman sekarang, tentu sangat erat kaitan dengan dunia teknologi dan informasi. Dua puluh tahun lalu, saat telepon pun masih menjadi barang langka. Kini malah hampir setiap insan di bumi ini atau di negeri kita ini memiliki yang namanya telepon genggam a.k.a telepon seluler yang juga akrab disebut ponsel.

Dalam dunia per-ponsel-an di negeri kita, saya pribadi punya pengalaman paling awet dan langgeng bersama salah satu operator ternama. Bahkan melebihi kelanggengan dalam menggaet dan mendekati gebetan. Operator itu tidak lain adalah XL Axiata.

Mengapa XL?

Alkisah, saya dahulu dibesarkan dalam hutan yang jauh di pelosok Serang, Banten. Saya yang masih imut-imut dan lucu itu, sampai sekarang juga masih, harus terpisah jauh dari orangtua. Di hutan, jangan harap ada kabel telepon, wartel, apalagi rental PS. Nah, maka dari itu saya dibawakan ponsel yang kartunya adalah XL. Saat itu, (bahkan sampai saat ini) XL merupakan operator dengan jangkauan dan tangkapan sinyal paling baik di sana.
Beginilah gambaran sekolahan saya, selain yang foto kiri atas tentunya. Nuansa alam sekali bukan?

Waktu berlalu, saya semakin menanjak dewasa. Apa kabar ponsel saya? Sudah dibawa pulang ke rumah, karena kedapatan terlambat mengembalikan ke wali asrama. Namun kartu saya masih aktif, karena dipakai oleh ayah saya hingga beliau meninggal dunia 2004 lalu.

Karena ibu saya saat itu tidak bisa menggunakan ponsel, alhasil nomor cantik dan lucu yang saya punya saat itu pun hangus akibat tidak diisi ulang dalam jangka waktu yang lama. Sempat berpindah hati ke operator lain saat lulus SMA, namun ternyata jodohnya saya memang sama XL. Karena tidak lama setelah lulus SMA (tahun 2008 atau 2009), saya 'iseng' membeli nomor cadangan yang ternyata malah menjadi nomor utama saya hingga saat ini.

Maka kebersamaan inipun dimulai.

Sejak 2009 sampai 2015, tidak terhitung berapa kali saya mengganti ponsel. Alasannya beragam, ada yang karena kecurian, ada yang karena tertarik dengan ponsel lain, sampai ada pula yang karena butuh uang untuk pulang atau sekadar makan harian. Namun, sebagaimana kata orang, ponsel silih berganti tapi nomornya tetap setia. Ya, penggantian ponsel saya yang cukup sering kala itu tidak merembet ke penggantian nomor saya. Saya tetap menggunakan jasa operator dari XL Axiata.

Sebagaimana kebersamaan lain, dalam kebersamaan ini pun ada banyak kejadian-kejadian dan peristiwa indah yang kita lewati bersama. Apalagi sejak memasuki jaman media sosial, semakin banyak terangkai cerita indah di sana. Dari jaman masih menggunakan SMS-an hingga kini dengan pelbagai aplikasi perpesanan.

Kebersamaan ini berlanjut hingga saya beberapa kali mengikuti acara gathering, bukber, atau yang sejenisnya, yang diadakan oleh XL.

Bermula dari #XLGathering untuk 'followers' @XL123 saat 2011 dimana saat itu XL memperkenalkan terobosan baru, yakni CS di ranah media sosial, @XLCare. Acara seru dan meriah yang diisi dengan bagi-bagi ponsel bagi pemenang games dan diakhiri dengan berbagi ponsel pula bagi seluruh undangan yang hadir.

Berlanjut hingga beberapa kali buka bersama, yang dimana pada salah satu kesempatannya saya mendapatkan ponsel baru dari XL sebagai oleh-oleh kepulangan. Terakhir agenda buka bersama ada saat Social Media Day 2015, dimana XL turut mengundang beberapa buzzer dan anak-anak panti asuhan untuk berbagi kebahagiaan bersama.
Bukber XL Jagoanmuda

Bukber XL bareng Prambors. "CIye dapat ponsel pintar baru!"

Bukber XL Social Media Day bersama anak-anak panti

Tidak hanya itu, saya pun pernah dikejutkan oleh kejutan hadiah XLGo. Mendapat telepon dari yang mengatasnamakan CS XL, bahwa saya mendapat sebuah ponsel. Rada tidak percaya sih awalnya, tapi kenyataannya ponsel tersebut sampai ke tangan saya dengan selamat dan sehat wal afiat.

Bersama XL pula, saya melakukan perjalanan pertama ke luar negeri pada tahun 2013. Kala itu saya melakukan ibadah umrah bersama ibu. Meski berada di jarak yang sangat jauh dari negeri tercinta, namun kontak saya dengan saudara, teman, dan gebetan (halah) tidak terputus. Karena nomor XL saya tetap bisa digunakan dan langsung bisa aktif ketika dinyalakan seturun dari pesawat.
Meski sedang jauh, tetap bisa berbagi kabar dan gambar.

Setelah itu, saya semakin sering melakukan perjalanan ke pelbagai kota dan negara. Bahkan saat ke Malaysia awal 2014, saya bisa menggunakan XL di sana tanpa dikenakan biaya roaming data selama 3 hari. Sehingga tentu sangat menghemat pengeluaran dan mempermudah perjalanan. Saat mengunjungi negara-negara lain di Asia Tenggara (Thailand, Kamboja, Vietnam, Singapura), nomor XL saya pun tetap dalam kondisi aktif serta bisa dihubungi.
Saat pertama kali ke Malaysia, Januari 2014. Di sana dapat bebas roaming data 3 hari.

Bersama pemilik hostel tempat rehat di Bangkok. Di sana pun, XL saya tetap aktif.

Yah memang, bagi yang mengenal saya, tentu sangat memahami bahwa sulit sekali seorang Muhammad Ridho Fazri dipisahkan dari ponsel dan dunia jelajah informasi. Saya pun baru sadar, beberapa sahabat terdekat saya juga menggunakan operator yang sama. Sehingga ada saja, saat tetiba seorang sahabat menghubungi hanya karena iseng. Pernah juga menelepon padahal sedang berada di lokasi yang sama bahkan bisa saling terlihat satu sama lain.

Kini 19 tahun sudah XL meramaikan khazanah perponselan dan teknologi informasi di negeri kita. Menjadi salah satu operator terbesar di negeri ini. Tentu banyak sekali kepuasan dan kenyamanan yang sudah diberikan XL untuk para penggunanya, tapi pasti tidak menutup bahwa XL akan senantiasa memperbaharui layanan dan fasilitasnya demi kenyamanan dan kepuasan pengguna.

Betapa banyak hal yang sebelumnya sulit dilakukan, tapi kini menjadi mudah karena XL. Ya, karena XL #SekarangBisa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar