Jumat, 20 November 2015

Pembuka Saja, DIbaca Boleh Gak DIbaca Ya Gapapa

"Wah, jalan-jalan mulu kang! Banyak duit euy."
"Duitnya gak habis-habis ya kang? Pergi mulu."

Dua pendapat itu yang sering saya terima sejak rajin bepergian dan beperjalanan. Pendapat yang saya aminkan dalam hati, karena saya menganggap itu adalah doa. Yah semoga, diri ini dikaruniakan rezeki yang benar-benar luas dan lapang. Aamiiin.

Sejujurnya, banyak hal (pengorbanan) yang saya lakukan agar bisa memenuhi hasrat berjalan-jalan. Terlebih bila perjalanannya tidak ada yang membiayai, alias dari kantung sendiri. Namun ya memang pengorbanan itu gak nampak jelas. Karena tidak saya utarakan dalam pelbagai jejaring pertemanan dan jejaring informasi di dunia maya.

Lha wong dunia media sosial itu memang kerap jadi ajang berbgi kesenangan, gengsi, dan pamer toh? Lagi nongkrong di restoran mahal, update. Lagi makan enak, foto dan unggah ke Instagram. Sedang ke luar negeri, check in dululah di Path. Padahal gak tahu juga kan, itu di restoran mahal nongkrong doang, pesan secangkir kopi demi wifi, atau karena ditraktir? Gak tahu juga kan, makanan enak (nan mahal) yang difoto itu gratisan juga? Atau kita juga gak tahu bagaimana pengorbanan seseorang saat melakukan perjalanan ke luar negeri, terlebih pada kondisi dolar US belum di bawah 10ribu rupiah.

Karenanya, dalam beberapa tulisan ke depan, saya ingin berbagi pengalaman dan cerita apa saja yang saya dapat selama bepergian atau beperjalanan. Karena yang sering 'ngenes' itu perjalanan ke luar negeri, maka akan saya ceritakan yang itu saja. Siapa tahu bisa menjadi inspirasi bagi yang membaca, atau setidaknya pembelajaran agar bila melakukan perjalanan tidak semenderita saya.

Syukur-syukur, dari tulisan-tulisan tentang perjalanan nanti, bisa menggerakkan hati untuk mensponsori jalan-jalan saya berikutnya. Niat baik mah gak akan saya cegah, pun amalan baik. Saya terima dengan terima kasih, senyum manis, dan foto bersama plus tanda tangan. (loh?)

Yak, ngalor-ngidul pembukaannya cukup segini dulu. Kalau nanti terasa kurang, ya tinggal diedit. Kalau terasa lebih, ya dikembalikan saja ke saya kelebihannya. Doakan agar mood memperbaharui laman blog ini senantiasa terjaga dan bernyala. Doakan pula agar tiap huruf yang diketik, kalimat yang dibaca, tulisan yanhg dibagi, bisa menjadi pemberat timbangan amal kebaikan kelak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar